Gambar dari sini |
Alhamdulillah…
Alhamdulillah…
Alhamdulillah…
Perasaanku jadi campur aduk. Mau senang karena akhirnya yudisium juga atau karena sekarang sudah berganti status jadi pengangguran :(
saat yudisium |
![]() |
setelah yudisium.. how happy ^_^ |
Pokoknya aku bersyukur, satu babak sudah berakhir, dan terlewati dengan baik. Tapi setiap “akhir” dari sesuatu merupakan “awal” dari sesuatu yang baru. Ready or not, I’ll have to face it…
sama bu Novita, penguji I, mungkin karena lagi hamil dia jadi baik banget pas menguji. Saya doakan semoga anaknya lahir dengan selamat, tidak ada cacat sedikit pun. Aamiin |
Well, yang di samping kanan itu, namanya Pak Kamarullah, dia sudah seperti paman bagiku walaupun tidak memiliki hubungan darah dengan keluargaku. Sebenarnya yang menjadi sekertaris saat aku ujian meja adalah Pak Usman, tapi sepertinya ia sibuk, jadi Pak Kamarullah yang menawarkan menjadi sekertaris. Nggak pernah kebayang, orang yang dulu sering menculikku dan mengajakku jalan-jalan ke Pantai Losari sekarang menyaksikanku sidang.
Kalau mau dibandingkan, sepertinya lebih heboh pada saat proposal, kedua pengujiku seperti menyerangku habis-habisan, membuatku harus memasang baju anti-peluru supaya judulku bisa terus dilanjutkan. Eeaaa…
Salah satu temanku pernah bilang, lebih baik berdua (di kampusku masih mengizinkan skripsi dengan partner, maksimal dua orang) daripada sendirian. Dia bilang, kalau berdua ada yang menemani repot bareng-bareng, nunggu pembimbing bareng, semuanya bareng, beda kalau sendirian, lebih repot. Tapi saya tetap memutuskan sendirian dan tidak memilih partner skripsi, walaupun banyak banget yang antri pengen aku jadi partner skripsi mereka. Lalalalalala…
Bukan apanya sih, menurut pengalaman, rata-rata yang partneran dan memiliki andil lebih besar terhadap skripsi mereka justru menjelek-jelekkan partner skripsi mereka. Selalu saja ada cerita-cerita belakang, dan aku tidak menyukainya. Well, aku tidak menjelek-jelekkan orang di belakangnya karena aku juga tidak mau dibegitukan. Mengerti kan perasaanku, iya kan, iya dong…
Dan alasan lain orang yang pengen partneran adalah supaya bisa patungan beli skripsi. Cape deh… Dari awal aku memang berniat untuk membuat sendiri skripsiku, tanpa bayar ini-itu walaupun sering bertanya ini-itu. Sebenarnya ini lebih cape’ hehehe…
Tapi segala rasa lelah, letih, lesu, lemah, lunglay, dan lebay itu terbayar ketika Bu Novita mengumumkan skripsiku dapat A. Alhamdulillah ^_^
Aku pernah berniat, kalau aku sudah sidang, aku akan membeli novelnya Tante Annesya, Maya Maia, sebagai hadiah buat diriku sendiri karena berhasil melalui semua tahap melelahkan untuk jadi sarjana itu. Tapi nggak jadi, karena Tante yang seksi satu itu ditemani dua karibnya – Tante Jiah dan Tante Renny yang juga tak kalah seksi yang memberikannya… bahkan lebih bagus, ada tanda tangan plus cap bibir, dan kata mutiaranya gitu ^_^ Really unforgettable gift *kedip-kedip*
Yuuuuhuuu… yay… yay… aku terpilih sebagai salah satu pemenang giveaway-nya kaka Annesya… nggak nyangka juga sih, padahal banyak banget rintangan yang merintang saat mengikuti giveaway itu, pake acara akun suspended pula… fiuuhh -_-
Btw, paketnya sudah datang… tadaaa
![]() |
outside |
![]() |
inside |
Makasih ya kaka Annesya, kaka Jiah, Kaka Renny, kalian sekseh sekalee :*
Well, apa yang terjadi hari ini adalah karena doa, usaha dan dukungan orang-orang yang sayang padaku… nggak tahu gimana balasnya, kasih kecup aja ya... uummmaaacchhh
Jadi sarjana itu menyenangkan, walaupun susah menjalaninya ^_^