Ya, status aku berubah sekarang. Bukan lagi
seorang mahasiswi, tapi calon istri. Wew ^_^
Alhamdulillah sudah diwisuda sabtu kemarin,
telat banget updatenya, ini saja badan masih pegel-pegel, nggak tahu juga
pengen nulis apaan yang bisa menggambarkan kegembiraan sekaligus ketakutan
diriku. Lihat foto aja, gimana? Capcus…
With My Beloved Mom and Dad |
Bareng Pak Jufri, pembimbing II yang baik dan energik itu |
Gembira karena akhirnya dapat membuat
sebuah akhir yang indah di salah satu bab perjalanan hidup saya yang sekaligus
menjadi awal ketakutan saya untuk menempuh bab selanjutnya. Gelar yang
diberikan di belakang nama saya kesannya aku jago banget komputer gitu, padahal
cuma Rekayasa Perangkat Lunak doang itupun nggak seratus persen dikuasai,
jaringan sama sistem cerdas masih rada remang-remang di kepala -_-
Mama menggelar syukuran selesai wisuda pas
hari itu juga, jadi tidak bisa santai-santai dan harus melayani tamu-tamu, dan
sekitar jam sepuluh malam langsung go ke Malino (Mungkin seumpama puncak bagi
orang Jakarta) untuk menghadiri pengkaderan Pendidikan Tiga Pilar (PETIR) XIII
Technic Study Club.
Padahal belum tidur tapi tetap semangat foto-foto |
Wew, belum cukup satu hari jadi sarjana langsung
ambil bagian di pos IKATSC (Ikatan Alumni TSC). Hehehehe… melancarkan serangan
yang seharusnya dilakukan oleh IKATSC agar calon anggota baru yang pengen
berorganisasi di TSC nggak manja dan tahan mental. Dan hasilnya, badanku
semakin pegal dan suara menghilang. Nggak tahu kenapa, tapi aku sudah berusaha
jadi ibu peri malam eh subuh itu.
Pokoknya, menyenangkan, melelahkan dan
menakutkan. Apa ada seseorang yang mengerti rasa takut yang kualami sekarang?
Rasa takut yang tidak jelas tapi mencekam. Yaelah…
Berakhir jadi Mahasiswi itu menyenangkan,
tapi susah dijalanin ^_^