Rabu, 09 April 2014

Saya tidak diam...

Diposting oleh Suci Mine di Rabu, April 09, 2014 15 komentar


Awalnya pengen golput. Abstain. Diam. Pengen bobo-bobo cantik sampai siang dan ngadem di rumah aja karena libur. Hanya saja secara tiba-tiba, seperti dapat ilham, keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi tahun ini muncul.
Jadi galau, mau pilih yang mana? Aku tentunya ingin memilih sosok yang bisa membawa Indonesia lebih maju, lebih berbudaya, kayak Jepang gitu, dan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan diri sendiri… hehehe…
Ada yang bilang golput bukan solusi, tapi dia tetap menyarankan untuk golput karena katanya tidak bijaksana memilih orang yang belum kita kenal baik luar-dalam. Untuk itu, saya pun memutuskan untuk mencari tahu kandidat-kandidat yang cukup potensial dan punya track record yang cukup bersih.
Sayangnya, dalam sistem demokrasi, suara dari orang yang betul-betul menganalisa dan mempelajari calon-calon wakilnya di pemerintahan sana dengan suara dari orang yang dibayar untuk memilih orang tertentu sama-sama bernilai satu. Karena alasan itu, aku tidak mau suaraku sia-sia. Mama, Dewi, dan Nunu aku ajak bicara untuk tidak memilih golput, sampai mereka betul-betul terhasut. Hahahaha
Dan karena ini adalah pengalaman pertama Nunu mengikuti pemilu, ia jadi canggung, keki, salah tingkah, mirip orang yang mau kencan pertama. Ketika namanya ditanya, dia cuman melongo. Ketika sampai di bilik suara, ia ketawa cengengesan, bahkan mengintip di bilik suara Dewi dan bertanya yang aneh-aneh, bahkan cara coblosnya juga aneh, panitia sudah menyediakan busa sebagai tatakan untuk mencoblos dan dia dengan bangganya mengangkat kertas suaranya lalu menusuknya dengan paku yang sudah disediakan.
Aku, Mama, dan Dewi ketawa ngakak pas dengar dia cerita tentang pengalaman pertamanya mencoblos. Dia bilang dia syok. Oke, adik bungsuku itu memang terkadang drama queen.
Ya sutralah, harapan saya, semoga niat suci wakil rakyat yang terpilih tidak goyah ketika menduduki kursinya. Aamiin…

“Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang baik.” – Ali bin Abi Thalib

Jumat, 21 Maret 2014

[Movie Review] Wreck-it Ralph (2012)

Diposting oleh Suci Mine di Jumat, Maret 21, 2014 1 komentar


Menceritakan tentang seorang tokoh bad guy dalam game arcade Fix-it Felix. Latar belakang game arcade ini bermula ketika batang pohon Ralph dipindahkan ke tempat pembuangan sampah sehingga lahan kosong itu bisa dibangun penthouse. Ralph pun marah dan akan menghancurkan penthouse tersebut, tetapi segala kerusakan yang ditimbulkannya bisa diperbaiki dengan mudah oleh Felix. Jika Felix berhasil memperbaiki penthouse, maka level completed. Felix akan mendapatkan medali, sementara Ralph akan digotong oleh para penghuni lalu dibuang dari atas atap penthouse.

Ralph bosan. Ia muak diperlakukan seperti penjahat. Ralph menceritakan keluh kesahnya di acara diskusi antara para bad guy game arcade dan ingin menjadi orang baik. Jelas sekali, tidak ada yang mendukungnya. Bahkan ketika acara ulang tahun game fix-it felix yang ke-30, Ralph tidak diundang karena tidak ada yang mengharapkan kehadiran seorang penjahat di pesta mereka. Ralph bertengkar dengan salah satu penghuni penthouse dan membuat perjanjian. Ia bertekad bahwa ia bisa menjadi orang baik dan membawa medali sebagai buktinya. 

Kebulatan tekad Ralph yang membawanya berani bermain di game arcade lain meski nyawa taruhannya. Kalau Ralph mati di arena game yang bukan gamenya, maka Ralph akan mati selamanya. Game Over

Ia bertemu Calhoun, seorang wanita tangguh di game Hero’s Duty. Di situlah Ralph mendapatkan medali pahlawan meski dengan cara curang, lalu bertemu dengan Vanellope, seorang gadis lincah yang merebut medali Ralph agar bisa ikut balapan di game arcade Sugar Rush tempatnya berdiam. 

Well, film ini “Wow”. Aku sangat-sangat-sangat menyukainya. Aku memang sangat menyukai film animasi. Graphic-nya unyu-unyu dan sangat memperhatikan detail. Hanya sedikit heran, gerak Ralph dan Felix tidak patah-patah di gamenya, tapi kalau gerak penghuni penthouse yang lain justru patah-patah *bukan goyang patah-patahnya annisa bahar* *please*

, kira-kira kenapa ya? Apa karena mereka tokoh utama di game itu? 

Tema ceritanya sederhana, seorang penjahat yang ingin jadi baik. Tapi Ralph justru melakukan hal-hal curang dan jahat agar ia bisa membuktikan dirinya kalau ia baik. Sebel sama si Ralph di awal-awal, tapi lama-lama aku terenyuh juga sama dia. Ketika Ralph membaca sumpah bad guy padahal dia sedang berbuat baik. Owh… Ralph…hhh

Konflik yang disajikan segar dan dapat membangun cerita menjadi utuh. Pesan moral dalam film ini disampaikan tanpa kesan menggurui atau bikin tertekan. Itu juga salah satu hal yang aku sukai dari film animasi. 

Banyak kejutan-kejutan dramatis yang menyegarkan di film ini. Saya dibuat tertawa oleh kisah Felix yang berusaha merebut hati Calhoun dan usahanya untuk membawa pulang Ralph kembali ke gamenya atau saat Ralph mengajarkan Vanellope mengemudi mobil. Lucu. Seru. Konyol. Lalu dibuat nyesek plus berkaca-kaca juga. Huhuhuhu…  

O ya, kalau kalian suka main game, kayak aku, akan ada banyak karakter-karakter game yang terkenal semacam Sonic, Pac man, dan Zanghief di Wreck-It Ralph. Hiburan yang menyenangkan, sekalian nostalgia. Ah ini siapa ya? Ah aku suka main Pac man dan berusaha mengambil buah cherry. Eh, itu musuhnya Sonic kan ya? Ha ha ha ^_^

The Bad Guy Affirmation: “I'm bad, and that's good. I will never be good, and that's not bad. There's no one I'd rather be than me.”

Turns out, I don't need a medal to tell me I'm a good guy. 'Cause if that little kid likes me, how bad can I be?” –Ralph 


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Me and Mine Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea