Selasa, 24 Januari 2012

Misteri Tuhan

Diposting oleh Suci Mine di Selasa, Januari 24, 2012
gambar dari sini

Aku sering mendengar rentetan kalimat ini. Di tv, di radio, atau orang-orang sekelilingku yang mengatakan, “Jodoh, rejeki, dan maut itu semua rahasia Tuhan.”
Ya, misteri Tuhan yang tidak akan pernah kita tahu. Kapan dia datang. Kapan dia pergi. Semuanya terjadi begitu saja. Saat kita menyadarinya, hal itu sudah terjadi dan berlalu.
Misteri Tuhan yang selalu membuatku merinding adalah maut. Sangat horor. Masih mending kalau maut itu datang diam-diam, membuat persiapan sehingga kita bisa menyambutnya dengan lapang dada. Seperti sakit kanker otak, atau apalah yang membutuhkan waktu bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal dan maaf untuk orang yang kita kasihi. Lalu bagaimana kalau maut itu datang tiba-tiba. Terjadi begitu saja dan bless… kita sudah kehilangan mereka. Tidak ada kata perpisahan. Tidak ada belaian penuh kasih. Hanya goresan luka dalam yang menganga dan perasaan penuh sesal yang terus berkecamuk.
Seandainya saja dia masih hidup aku akan mengatakan betapa berartinya dia…
Atau seandainya saja aku bilang kalau aku bangga padanya kemarin siang…
Atau seandainya saja aku tidak menamparnya pagi tadi…
Kata seandainya tidak akan pernah menjadi kenyataan, kan?
Aku menangis. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku kalau peristiwa di TUGU TANI pada minggu pagi menjelang siang di Jakarta itu terjadi padaku. Malaikat pencabut nyawa datang, hanya sedetik, dan menarik nyawa-nyawa mereka tanpa peringatan. Bahkan ada keluarga yang kehilangan empat anggota keluarganya sekaligus. Ya, Tuhan…
Aku mengikuti beritanya. Aneh, biasanya aku tidak suka berita. Tapi peristiwa itu sangat membekas dan memilukan. Aku mencari berita itu di setiap chanel tv dan membiarkan diriku menangis smbil memanjatkan doa bagi mereka yang tak bernyawa lagi.
Terlebih saat melihat seorang pria dengan kaos putih dan kepalanya botak. Wajahnya penuh airmata. Tak ada raungan, hanya rintihan pedih karena ditinggal orang yang ia sayangi.
Bisakah aku ikhlas Tuhan?
Aku kesal dengan supir mobil minibus itu. Seorang wanita dengan wajah datar seolah-olah ia habis menabrak Sembilan ayam. Ia jengkel saat wartawan memintainya keterangan. Hei, sadarkah apa yang sudah kau lakukan itu perempuan ekstasi? Oh tidak hanya ekstasi ya? Polisi itu mengatakan kalau kau habis pesta minuman keras dan di urinemu mengandung shabu-shabu dan ganja juga. Hebat sekali, tanpa SIM dan STNK pula.
Bisakah setidaknya kau menunjukkan rasa tanggung jawab atau penyesalan atas perbuatanmu yang membuat keluarga lain di sana menangis terisak-isak karena keluarga yang mereka cintai meninggal begitu saja?
Kau bahkan berbohong kalau pedal remnya blong. Dan kecepatanmu hanya 40 km/jam. Aku lebih percaya saat polisi itu mengatakan kalau rem mobilmu baik-baik saja dan kecepatanmu + 100 km/jam.
Aku tidak tahu apa dipikiranmu saat ini perempuan ekstasi. Aku hanya berharap kau menyesal dan berubah. Mungkin ini teguran Tuhan. Kau dan teman-temanmu yang mabuk itu hanya memar bukan? Kau tahu artinya itu? Well, mungkin Tuhan masih ingin melihatmu berubah menjadi sosok yang lebih baik, yang lebih bertanggung jawab, yang lebih perasa…
Tidak ada pencipta yang ingin ciptaannya berubah buruk dan kotor.
Nunu, adikku yang saat itu sedang tidur siang terbangun dan bertanya padaku, “Kak Suci kenapa? Kenapa menangis?”
Aku menunjuk tv dan menceritakan bagian-bagian peristiwa itu kepada Nunu. Aku juga menceritakannya kepada Dewi. Mereka merinding mendengar berita itu.
Hhh… aku tidak tahu apa jadinya aku kalau peristiwa itu terjadi padaku. Aku hanya bisa mendoakan. Kabulkan Tuhan… kabulkan Tuhan… kabulkan Tuhan…
“Tuhan, Kau yang memanggil mereka, bukan? Aku mohon, jagalah mereka di Sisimu. Berilah tempat yang terbaik di dekatMu, Tuhan. Tabahkanlah hati mereka yang menangis karena masih ingin menjaga kepunyaan-Mu yang telah kau ambil lagi. Semua adalah milik-Mu, Tuhan. Amin.”


Semoga duka itu cepat pergi, Tuhan…
 

12 komentar:

octarezka mengatakan...

aku jg sama, sdih liatny,
beritany jd headline dn ibu2 atau mbak atau apalah jadi topik cercaan dmana2x
smoga beliau sadar..
smoga jg para korban dberi tempat terindah dsisiNya
aamiin,

ledanottheswan mengatakan...

Soooo true. Soal maut memang sangat menakutkan, karena datangnya tiba2. Kita cuma bisa berdo'a semoga kita dipanggil dalam keadaan yang baik :)
Btw, nice blog. Saya suka tampilannya ;;)

Suci Mine mengatakan...

@ -ka : iya, beritanya diputar terus2an di tv, smpe msuk silet n intens yang notabene acara gosip... Amin ya Rabb...

@ Ulfah : iya, betul bget. Amin.
he eh... makasih

May mengatakan...

yang bikin tak habis pikir ya reaksi si penabrak t*l*l itu, masih sempat pula marah-marah, ga punya nurani sama sekali..
salam kenal ya, Suci ;)

Della mengatakan...

Iya Suci, dan kejadian kayak ginilah yang membuat saya bersyukur bahwa akhirat benar-benar ada. Tiap orang akan mendapat balasan.
Siapa tau kelak si Afriyani ini akan ketabrak mopbil juga dan keseret sejauh 100 km. Atau kelindas di bawahnya. Amin..

Namarappuccino mengatakan...

Aku mengikuti beritanya tapi jarang liat TV. Dan kamu menggambarkannya dengan seperti aku melihatnya sendiri.

"Tak ada raungan, hanya rintihan pedih karena ditinggal orang yang ia sayangi."

Bagiku pemandangan seperti jauh lebih sedih dari raungan. :'(

Amiin untuk doa yang dipanggil Tuhan. Semoga tidak ada lagi seperti ini,

Penghuni 60 mengatakan...

kita ambil hikmahnya saja dibalik ini semua.

Suci Mine mengatakan...

@ May : iya... aku gemes bget sm perilaku penabrakx itu...cuek bget gitu

@ Della : Ya, ada Tuhan yang Maha Adil dan Maha Tahu

@ Namarappucino : nyesek banget lihat mereka... amin ya Rabb

@ Penghuni 60 : mudah2an tidak ada peristiwa spt ini lagi...Amin

putuindarmeilita.blogspot.com mengatakan...

Maut menjemput tiap orang dengan cara yang berbeda, sesuai apa yang telah dituliskan Tuhan di buku takdir", itu katanya.

Dan perempuan tambun itu sudah seharusnya menjadi orang yang mewakili maut yang seharusnya. Karena dia, adalah orang yang tepat mewakilinya untuk menjemput nyawa orang-orang yang harus meninggal seperti itu." Itu katanya lagi.

Intinya, semua memang harus terjadi. Menyedihkan dan menyakitkan, tapi takdir telah ditentukan. Peringatan dan Hikmah buat semua orang.

Ririe Khayan mengatakan...

sO TOUCHING...kepergian orang2 yg di sayangi dengan cara menyedihkan..menyakitkan dan melihat sang pelaku demikian seolah 'no heart'...saya juga gak biasa lihat TV Mbak. Tp pas peristiwa tsb saya kok ya pas lihat tayangan fresh peristiwa tersebut.

Suci Mine mengatakan...

@ Lita : yap, ambil hikmahx aja...

@ Ririe : seandainya saja perempuan itu lebih perasa dan peduli, setidaknya wajahnya tidak sedatar itu mbak...

Feby Oktarista Andriawan mengatakan...

Baca postingan ini gue jadi merinding. Inget ceramah Pak Ustadz waktu jumatan tadi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Me and Mine Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea