gambar dari sini
Aku ingat betapa aku memujamu dulu. Dari kali pertama kita bertemu di sekolah itu saat akan tes masuk SMA. Aku berharap kita bisa mengenyam pendidikan di sekolah yang sama denganmu. Tapi ternyata aku tidak lulus. Aku sedih membayangkan kita tidak akan bertemu lagi. Terlebih, aku mulai melupakan raut wajah yang canggungmu saat pertama kali bertemu itu.
Tapi semuanya berbeda saat aku melihatmu berdiri di ujung gerbang sekolah yang menjadi pilihan keduaku. Kita bertemu lagi. Dan ternyata, kita juga berada di kelas yang sama. Sepertinya, Tuhan menginginkan pertemuan kita terjadi lagi. Iya kan? Mungkin Tuhan memang ingin kita saling mengakrabkan diri, benarkan?
Ah, aku mulai ngawur dan berpikir yang tidak-tidak. Aku rasa, Aku menyukaimu. Tahukah kamu?
Tapi teman satu SMP-ku yang berbeda kelas dengan kita juga menyukaimu. Aku iri. Temanku itu memiliki kulit putih sebening susu. Wajahnya cantik. Dan orangnya riang dan pandai bergaul. Tidak sepertiku yang hanya bisa memandangmu dari jauh tanpa pernah berpikir untuk mengajakmu berbicara.
Andri, aku tidak bisa menahan pedihnya saat mengetahui dirimu menyukai Diah, temanku itu. Ketika Diah menceritakan dengan gamblang bagaimana caramu mengatakan cinta kepadanya malam itu, aku sakit. Tapi aku harus tersenyum. Diah temanku dan aku ingin turut bahagia bersamanya.
Aku tahu aku tidak akan bisa memilikimu. Aku tahu benar hal itu. tiga tahun aku memendam perasaan ini kepadamu. Ya, sampai kita lulus SMA. Aku tidak pernah menyesal menyukaimu Andri. Tidak.
Aku sedang diajar Tuhan bagaimana menyukai seseorang yang tidak akan pernah bisa menjadi milikmu. Ya, tidak mudah. Tapi aku orang yang teguh belajar. Jadi jangan khawatir pertemanan kita akan renggang. Tidak. Tidak sama sekali. Aku juga akan tetap akrab dengan Diah sambil mendengar celotehan riangnya tentang kencan kalian malam minggu lalu. Aku janji.
Ketika kamu ketahuan selingkuh, aku marah. Kenapa kamu berpikir selicik itu untuk menduakan perasaan temanku.
Ketika kamu tidak perhatian lagi, aku kesal. Kenapa kamu bisa secepat itu melupakan kenangan manis yang pernah kamu dan Diah rajut.
Ketika kamu berniat putus dari Diah, aku bingung. Aku tidak bisa memikirkanmu dengan cewek lain selain dengan Diah. Diah yang terbaik.
Ketika kalian balikan lagi, aku kebas. Rasa pedih itu hadir lagi, padahal lukaku hampir saja mengering.
Tidak. Aku tidak semalang itu. aku menyeka airmataku yang basah secara tidak kentara. Aku tidak ingin merusak kebahagiaan kalian. Itu saja.
14 komentar:
Suka banget. Cara penceritaannya bagus ^_^
ini nyata kan??
smogaaa...
andri baca tulisan ini. jadi dy tw prasaan kamu
=)
nice,suka sm alur ceritanya!! tp penderitaannya serupa bgt yah..hahaha (menertawakan diri sendiri)
@Della : makasih Della...
@-ka : iya, beneran aku suka sama andri 3 tahunan. hehehehe
@awaluddin nandar : makasih. hehehe... kamu jg pernah ngalamin hal yang sama yah? share yah...
suka ! cara ceritanya bikin aku ikut ngerasa marah, kesal, bingung, n kebas juga d(^^)b
@sarah : makasih... hehehe... jadi senang dengarnya...
mbk Suci, emang ya kalau nyeritain sesuatu yang terjadi pada kita. "perasaan" di cerita jadi dapet. seperti cerita ini.. nice
jika ada wktu, komen cttn saya ya
http://kampungkaryakita.blogspot.com/2012/01/berapa-berat-kandungan-di-perutmu-bu.html
thanks berat
waa..... MANNNTAPPP
you're strong than you think you are :) semangaddd!!!
knapa gak dsampeiinn?
=D
Wah salut sama kamu (y), tetap semangat yah !!
@ kampung karya : iya, benar banget... :P
@geje.mlete : makasih
@belajar photosop : amin... iya, semangat!!!
@-ka : pengeeeen banget disampein loh...cmn nggak bisa
@Hastynurul : yup yup...
ih suci... jadi bingung deh mau komen apa...
@annesya : ih... jd bingung jg mau balas apa... hehehehe
Posting Komentar